Minggu, 04 Juni 2017

UAS

Inter- relasi:
A : Toleransi
B : Agama
C : Musik
D : Cinta

Pokok pikiran di paragraf :
1.Toleransi di Indonesia
2.Integrasi dan toleransi membawa kemerdekaan
3.Indonesia Pincang tanpa toleransi
4.Perkara agama bikin apatis toleransi
5.Menumbuhkan toleransi
6.Toleransi sama dengan musik
7.Mencintai dan menerima perbedaan

Indonesia Miris
Indonesia,sebuah negara dengan keanekaragaman yang tak perlu dipertanyakan.Dari Sabang sampai Merauke,berbagai suku bangsa saling bergandengan tangan.Dengan tangan terbuka menerima perbedaan.Perbedaan yang dirangkul dengan satu kata yaitu toleransi.Sebuah hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.Sebuah manifestasi dari kesetaraan suku,agama,ras,antargolongan.Dimana toleransi sangat menentang keras diskriminasi minoritas.

Dengan Toleransi kita diantar menuju kemerdekaan,para pejuang mengesampingkan segala perbedaan demi bendera merah putih dapat berkibar bebas.Berbagai suku,agama,budaya,golongan,ras,pemikiran bersatu demi satu tujuan,yaitu merdeka.Toleransi melebur dalam integrasi hingga membawa kemenangan bagi bangsa ini.

Toleransi bagi Indonesia sudah seperti salah satu kaki pada meja,jika satu kaki itu patah atau hilang maka meja itu akan pincang,tidak seimbang.Begitulah Indonesia saat ini,pincang.Terpecah belah hanya karena gesekan kecil,padahal kita tau Indonesia itu unik dengan keanekaragamannya.Toleransi bukan lagi sebuah prioritas,bahkan masyarakat mulai apatis pada toleransi.

Apatisnya masyarakat Indonesia terhadap toleransi bukan lagi sebuah isu,contohnya pada kasus Ahok.Terpecah belah karena agama.Mengutuk “Si cina” sebagai penista,melakukan segala macam aksi agar ia segera dibui.Merasa paling benar karena mayoritas,mengatasnamakan agamanya sambil menunjuk agama lain sebagai pihak paling salah.Ketika putusan bersalah jatuh pada “Si cina”,para pendukung gerakan aksi berpesta ria.Jika dipikir lagi,dimana rasa toleransi dan hati mereka.Tertawa di atas penderitaan orang lain.Miris.

Sedih melihat bangsa ini yang sudah diperjuangkan mati-matian malah masyarakatnya sendiri juga yang menghancurkannya.Namun syukurnya masih ada beberapa orang yang benar-benar memandang toleransi adalah sebuah kesetaraan,bukan siapa yang berada di atas ataupun siapa yang berada di bawah.Toleransi itu ada jika kita yang menumbuhkannya,bukan mematikannya dengan keegoisan.

Toleransi itu seharusnya seperti musik,meskipun pendengarnya berbeda-beda musik tetap dapat menyatukan pendengarnya.Seperti lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dari pelosok desa hingga pelosok kota,dinyanyikan oleh orang-orang yang berbeda namun lagunya tetap satu Indonesia Raya.Berbeda bukan berarti harus ada pembatas,karena perbedaanlah yang membuat kita mengerti satu sama lain.Seperti kemarin,saya melihat sebuah video di instagram musisi ternama yang seorang non muslim yaitu Glenn Fredly.Beliau menyanyikan sholawat dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi kaum muslim.Bukankah hidup dengan toleransi itu seharusnya seperti ini?saling mendukung bukannya saling menjatuhkan.

Mengetahui tentang toleransi saja tidak cukup,kita seharusnya juga belajar bagaimana mencintai toleransi itu,mencintai perbedaan.Mencintai dan menerima bahwa perbedaanlah yang menyatukan.Sama halnya dengan negara ini,jika kita mencintai Indonesia tanah kelahiran,seharusnya kita memeliharanya,bukan membiarkannya menjadi negara bobrok.Toleransi tidak akan tumbuh tanpa cinta di hati masing-masing individu.Maka mulailah untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada bukan merendahkan mereka yang berbeda.


Rabu, 24 Mei 2017

Televisi dan Konsumerisme

Iklan komersial dan Hedonisme

Seiring perkembangan zaman media teknologi informasi pun ikut berevolusi.Masyarakat pun ikut merujuk pada indikator modernisasi dengan segala kemudahan akses melalu media dan media massa.Dimana media massa menjadi salah satu hal yang ikut andil dalam penyebaran hedonisme. Contohnya,dilihat dari media yang paling dekat dengan kita yaitu televisi,dengan hadirnya televisi tidak hanya konten hiburan,edukasi,dan informasi yang semakin mudah terjangkau konten komersial pun semakin menjamur yang berperan sebagai keberlangsungan program televisi.

Televisi yang fungsi awalnya sebagai penyebaran informasi kini lebih mengedepankan nilai komersial dari iklan-iklan yang ditayangkan,bahkan iklan yang ditayangkan dapat berdurasi lebih lama ketimbang program tv itu sendiri.Iklan yang dijadikan wadah promosi dan persuasi agar masyarakat yang menonton sebuah program televisi tidak hanya sekedar menonton namun didorong agar membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.Dengan iklan,semakin meningkatlah permintaan produksi terhadap suatu produk yang dimana akhirnya memunculkan keinginan-keinginan penonton untuk memiliki produk lain yang diiklankan.

Lucunya,masyarakat seakan terhipnotis dengan pernak-pernik iklan sehingga tanpa sadar menimbulkan kecenderungan hedonisme pada diri mereka.Membeli barang yang sekiranya tidak mereka butuhkan untuk kepuasan semata.Bila hal ini terus dibiarkan hedonisme akan merambah seluruh kalangan masyarakat dengan cepatnya.

Jadi kesadaran akan dampak negatif dari iklan komersial perlu diwaspadai.Kita tidak pernah tau kapan hedonisme tiba-tiba menguasai diri kita.Setidaknya mencegah lebih baik daripada membiarkan.


Kamis, 04 Mei 2017

Inter-Relasi

Inter-Relasi :
A : Musik
B : Teknologi
C : Budaya
D : Gaya hidup
                                     
Pokok Pikiran di Paragraf :
1: Musik dan remaja
2 :Musik sebagai media ekpresi diri
3 :Teknologi sebagai jembatan musik
4 : Teknologi dan musik sarana persebaran budaya
5 :Globalisasi budaya mempengaruhi genre musik remaja
6: K-pop sebagai kiblat musik remaja
7: Kecanduan musik K-pop pada kalangan remaja
8: Perubahan gaya hidup remaja
9: Tren menjadi kebutuhan
10: Gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia


MUSIK K-POP MELALUI TEKNOLOGI MERUBAH GAYA HIDUP REMAJA

Musik dari dulu hingga sekarang merupakan hal yang tidak dapat lepas dari kehiupan manusia.Terutama bagi remaja yang membuat musik menjadi ranah ungkapan perasaan,emosi,imajinasi,kreatifitas dan ekspresi diri.Bagi remaja,yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa,musik adalah teman paling bersahabat dalam melalui masa-masa ini.Apalagi bagi remaja yang notabenenya labil,musik menjadi bagian dari dirinya.

Musik dengan instrumen dan lirik yang berbagai jenis dapat dengan mudah mempengaruhi remaja.Dengan banyaknya inovasi-inovasi musik baru yang datang dari berbagai negara,benua dan tempat terpencil sekalipun yang dapat diakses dengan kemudahan teknologi telekomunikasi yang semakin berkembang pesat,merupakan hal yang lumrah pada saat ini.Bila diperhatikan selama ini musik mungkin hanya sekedar menjadi media penghibur,namun seiring perkembangan zaman musik menjadi sarana ekspresi diri.Remaja mendengarkan atau membuat musik sesuai dengan apa yang ia rasakan dan merupakan bentuk manifestasi keeksisannya di era ini.

Musik tidak akan dengan mudahnya tersebar ke berbagai belahan bumi tanpa adanya jembatan perantara,yaitu teknologi.Teknologi yang terus dikembangkan memudahkan musik mencapai setiap orang di berbagai tempat.Hingga saat ini musik dari berbagai negara serta budaya dapat dengan mudah ditemukan.Di zaman sekarang kita dapat mengakses lagu favorit dari mobile phone,internet,laptop,ipad,maupun mp3.Aplikasi yang dikhususkan untuk musik pun berbagai macam dari spotify,joox,soundclod,smule,dan lainnya.

Teknologi dan musik tidak dapat disangkal telah menjadi sarana penyebaran budaya di dunia. “Proses penyebaran budaya K-pop ke dunia internasional tidak bisa dilepaskan dari keberasaan media massa seperti internet,facebook,twitter,youtube dan lainnya bahkan bisa dikatakan bahwa media massa adalah saluran utama penggerak korean wave” (Wijayanti,2012,p.2) .Di sekitar kita saja kita dapat melihat bagaimana budaya korea telah menjamur,apalagi di kalangan remaja.K-pop yang merupakan musik khas korea telah menghipnotis remaja untuk tidak sekedar mendengarkan musiknya saja namun juga mengikuti cara berpakaian,berbahasa,perfilman,maupun makanan.Dulu ketika K-pop belum merambah Indonesia,masih banyak muda mudi yang mendengarkan musik pop Indonesia,jazz Indonesia,dan dangdut,namun kini sangat jarang ditemukan remaja yang mendengarkan musik-musik Indonesia.Selain teknologi dan musik,globalisasi pun ikut andil dalam penyebaran budaya korea ini,Indonesia yang notabenenya negara berkembang sangat mudah terkena imbas dari globalisasi negara maju seperti korea.

Jika berbicara tentang musik pastilah setiap orang memiliki genre musik favorit yang berbeda-beda.Dari kalangan remaja mereka lebih menyukai genre pop,rock & roll,RnB,jazz dan lainnya.Namun,genre-genre ini semakin bergeser ketika datangnya globalisasi budaya korea.Globalisasi budaya adalah gejala tersebarnya budaya tertentu dari suatu negara ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia.Musik K-pop benar-benar merajai musik di tanah air dengan peminatnya yang kebanyakan dari kalangan remaja semakin meningkat.

Remaja saat ini telah menjadikan K-pop sebagai kiblat mereka.Hal ini dapat terlihat dari Korean wave yang semakin mendunia.Saking tergila-gilanya mereka dengan K-pop,banyak dari mereka membeli aksesoris,menonton konser,sampai membuat fans club untuk memuaskan ketertarikan mereka.Dimana ini menjadi fenomena yang semakin sulit untuk dihindari oleh remaja masa kini.

Bagi penikmat musik K-pop,musik tidak hanya sekedar didengarkan melainkan seperti nikotin yang semakin sering dikonsumsi akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan.Mungkin pada awalnya akibat dari hal ini tidak tampak namun semakin ke sini akan terasa betapa gaya hidup hedonisme mulai menggerogoti mereka sedikit demi sedikit.Kepentingan keinginan didahulukan daripada kebutuhan mereka.Apapun mereka lakukan agar mendapatkan apa yang menjadi keinginan mereka.

“Gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas),apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.” (Plummer,1983).Menurut Amstrong (Nugraheni,2003),Ada 2 faktor yang mempengaruhi  gaya hidup seseorang  yaitu faktor internal dan eksternalf,faktor internal yaitu sikap,pengalaman,pengamatan,konsep diri,kepribadian,motif dan persepsi sedangkan faktor eksternal  terdiri dari kelompok referensi,keluarga,kelas sosial dan kebudayaan.Dua faktor tersebut sangat berperan dalam perubahan gaya hidup remaja masa kini,mereka lebih mengutamakan barang-barang yang mereka inginkan ketimbang barang-barang yang mereka butuhkan.Perubahan buruk ini terjadi bersamaan dengan masuknya budaya korea dan K-pop ke Indnesia.

Saat ini tren K-pop menjadi sebuah kebutuhan bagi para remaja.Mengikuti update terbaru tentang idola K-pop serta lagu-lagu mereka merupakan keharusan yang mutlak.Bahkan sebagian dari remaja rela untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi memenuhi “kebutuhan” mereka.Tren musik K-pop menjamah kawula muda secara perlahan namun pasti.

Indonesia meskipun sebuah negara berkembang,Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam.Namun sayang,dengan masuknya budaya asing seperti K-pop,banyak generasi muda mulai melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.Tidak hanya itu,kebudayaan asing tanpa kita sadari juga merubah gaya hidup generasi muda.Yang awalnya dengan apa adanya merasa cukup kini remaja terus merasa kurang,kurang,dan kurang,sehingga menimbulkan gaya hidup hedonisme seperti sekarang.Dari sini kita dapat melihat prioritas remaja sudah berubah haluan dan hal ini sama sekali tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia.




Selasa, 04 April 2017

UTS (072)


Mie instan

Sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang ini Indonesia telah dimanjakan dengan berbagai macam makanan yang tidak sehat.Masyarakat khususnya remaja,sekarang sudah masa bodoh dengan pola hidup dan makan sehat.Tersebarnya junk food dan fast food membuat hampir setiap orang lalai akan pentingnya terpenuhi gizi seimbang bagi setiap individu.Apalagi dengan kedatangan mie instan,sebuah makanan junk food dengan cita rasa yang menggugah selera dan cara pengolahannya yang mudah membuat setiap orang ketagihan.Padahal, mie instan dapat memperburuk gizi dan pola makan remaja masa kini.
Dari 10 koresponden remaja dengan rentang usia 18-20 tahun mengungkapkan bahwa mereka dapat mengkonsumsi mie instan sekitar 1-10 kali dalam seminggu.Dimana ini menyatakan bahwa pola makan mereka yang buruk,meskipun begitu mereka tetap mengkonsumsinya dengan alasan rasa mie instan yang enak membuat mereka ingin terus mengkonsumsinya.Dan yang lebih mencengangkan bahwa 7 dari mereka mengetahui kandungan dari mie instan tetapi tak mempedulikan apa dampak dari kandungan tersebut bagi kesehatan mereka.
Dari hasil wawancara dengan 3 remaja,mereka telah terbiasa mengkonsumsi mie instan sejak mereka berusia sekitar 7-10 tahun.Usia yang sangat dini bahkan usia dimana tubuh serta otak mereka masih  berkembang.Ini membuktikan bahwa pola makan mereka sudah tidak sehat dan kebiasaan memanjakan mereka dengan mengkonsumsi junk food seperti mie instan sepertinya bukanlah hal yang bijak,belum lagi asupan nutrisi mereka yang tidak seimbang dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh mereka.
Zaman sekarang orang inginnya semua serba cepat,serba praktis.Urusan perut juga inginnya yang simple,bisa diterima lidah dan cukup mengenyangkan.Sayangnya,demi kepraktisan dan kelezata,nilai gizi sering kali diabaikan oleh konsumen dan produsen makanan tersebut.Kebanyakan makanan yang praktis tersebut miskin vitamin dan mineral,tinggi garam,lebuh banyak lemak,dan gula.Inilah yang diberi label junk food,karena tidak berguna bagi tubuh.Terutama bagi remaja yang pertumbuhannya masih berlangsung.Mie instan yang termasuk junk food  mengandung banyak sodium,saturated fat,dan kolesterol.Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh,maka akan menimbulkan banyak penyakit.Dari penyakiit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi,strok,jantung,kanker dan obesitas.Gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh pun akhirnya tidak tercapai.(sumber: Buku Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan)
Seperti fakta-fakta yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa mie instan nyatanya dapat memperburuk gizi dan pola makan remaja masa kini.Rasanyayang selalu menggugah tidaklah setara dengan dampaknya bagi kesehatan tubuh.Maka dari itu yang perlu remaja masa kini sadari dan perhatikan adalah nilai nutrisi yang terdapat dalam setiap makanan yang mereka konsumsi dan utamakanlah pola makan sehat sedari sekarang bila tidak ingin menyesal di kemudian hari.


Minggu, 26 Maret 2017

Tugas BIP

Kalimat Majemuk Setara

  •          Penggabungan

          Memulai gaya hidup sehat dengan mengurangi konsumsi mie instan dan rajin berolahraga

  • ·         Pertentangan

         Mie instan mengandung banyak karbohidrat dan lemak akan tetapi mie instan mengandung sedikit vitamin dan protein
  • ·         Pemilihan

        Agar mie instan lebih bergizi kita bisa menambahkan sayuran atau telur pada penyajiannya
  • ·         Penguatan

      Indonesia termasuk negara dengan konsumen mie instan tertinggi bahkan ketika ada bencana alam mie instan adalah bahan makanan yang pasti ada

Kalimat Majemuk Bertingkat

  • ·         Waktu

         Masyarakat Indonesia saat ini sudah terbiasa dengan menjamurnya mie instan di sekitar mereka
  • ·         Sebab

          Hipertensi dan gula darah tinggi dapat terjadi karena mengkonsumsi mie instan berlebihan
  • ·         Akibat

         Mengkonsumsi mie instan secara rutin akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita maka sebaiknya hindari mengkonsumsi mie instan dalam jangka waktu panjang
  • ·         Syarat

        Mengkonsumsi mie instan tidak akan jadi masalah apabila kita dapat mengatur jangka waktu ketika mengkonsumsinya
  • ·         Perlawanan

       Masyarakat Indonesia kini banyak yang beralih bahan pangan dari beras kepada olahan tepung terigu yaitu mie instan meskipun begitu pemerintah belum memberikan perhatian khusus pada hal ini
  • ·         Pengandaian

       Obesitas pada anak-anak yang disebabkan oleh mie instan tidak akan merambat seandainya setiap orang tua cerdas dalam memilih makanan
  • ·         Tujuan

       Masyarakat Indonesia seharusnya membudayakan memasak makanan olahan sendiri dan tidak lagi bergantung pada mie instan agar dapat menciptakan generasi yang sehat
  • ·         Perbandingan

      Melonjak naiknya peringkat Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi mie instan yang tinggi ibarat sindiran bagi pemerintah yang tutup mata akan kesehatan rakyatnya
  • ·         Pembatasan
     Sebaiknya kurangi konsumsi mie instan berlebih kecuali anda mau mengalami gangguan kesehatan


Rabu, 22 Maret 2017

Tugas

Kata : Mie instan
Frasa : Mahasiswa gencar konsumsi mie instan
Hipotesa : Maraknya konsumsi mie instan berdampak buruk bagi kinerja otak mahasiswa
Data :

Lima belas tahun yang lalu sebelum meningkatnya konsumsi mie instan seperti saat ini,nasi adalah makanan pokok utama bagi setiap orang.Terutama mahasiswa,yang membutuhkan tenaga dari karbohidrat agar memperlancar segala aktivitas harian dan perkuliahan yang cenderung padat serta asupan gizi agar dapat meningkatkan kinerja otak.
Dulu ketika pergi ke kantin biasanya mahasiswa memesan makanan yang dapat mengenyangkan dan bergizi seperti nasi kuning,soto,nasi padang,pecel dan lain-lain.
Namun sekarang,mie adalah pengganti nasi yang paling dicari bahkan banyak mahasiwa yang mengkonsumsi mie berlebihan.Alasannya karena fokus pada tugas dan malas untuk memasak nasi dan lauk yang memakan waktu lama.Sebaliknya,pengolahan mie yang tidak perlu berlama-lama dan rasanya yang enak menjadi santapan favorit bagi mahasiswa.
Padahal jika diteliti lebih dalam konsumsi mie instan dalam jangka waktu lama dan sering dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan mengganggu kinerja otak.Dimana ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dan proses belajar mahasiswa.

Kamis, 16 Maret 2017

Tugas 3 Bahasa Indonesia Profesi NIM 072

Kata : Mie instan

Frasa : Sering mengkonsumsi mie instan

Hipotesa : Meningkatnya konsumsi mie instan di kalangan mahasiswa UMM

Data :
Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan kepada 25 mahasiswa dengan media kuisioner ,100 % dari mereka pernah mengkonsumsi mie instan,terutama mie instan jenis indomie.Dan 37,5 % dari mereka berpendapat mereka menyukai mie instan dikarenakan cara pembuatannya yang mudah.Dan 79,2 % dari mereka dapat mengkonsumsi mie instan 1-5 kali dalam seminggu.Serta 100% dari mereka mengetahui bahaya mengkonsumsi mie instan dalam jumlah besar.